SENALA 2025 kembali digelar oleh Program Studi Linguistik Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial, Budaya, dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai ruang ilmiah bagi akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk mendiskusikan perkembangan terbaru dalam kajian bahasa. Mengusung tema besar “Transformasi Linguistik DIgital di Era Big Data”, kegiatan ini menyoroti perubahan besar dalam penelitian dan praktik linguistik di tengah derasnya arus digitalisasi. SENALA 2025 yang berlangsung secara daring pada 2–3 Oktober 2025 menghadirkan rangkaian sesi pleno dan paralel yang mengupas isu-isu penting, mulai dari linguistik korpus, linguistik komputasional, forensik bahasa, lanskap linguistik, literasi digital, hingga kajian wacana dan pendidikan bahasa. Antusiasme peserta terlihat dari beragamnya institusi dan latar belakang keilmuan yang bergabung untuk menjelajahi bagaimana big data memperkaya metode analisis bahasa di era modern.

Kegiatan ini menampilkan paparan inspiratif dari dua narasumber utama. Yang pertama, Ibu Karlina Denistia, Ph.D., membahas bagaimana pendekatan linguistik korpus mampu mengungkap pola bahasa dalam media serta memberikan landasan analitis yang kuat untuk memahami dinamika komunikasi digital. Narasumber kedua, Bapak Nazarudin, M.A. turut memperkaya wacana dengan perspektifnya mengenai transformasi linguistik dalam konteks sosial-budaya kontemporer. Beliau menekankan pentingnya memahami bahasa tidak hanya sebagai sistem, tetapi juga sebagai praktik sosial yang terus berkembang seiring perubahan teknologi dan perilaku komunikasi masyarakat. Kolaborasi dua perspektif ini menjadikan sesi pleno SENALA 2025 semakin komprehensif, relevan, dan berdampak.

Dalam sesi paralel, berbagai penelitian mahasiswa dan dosen memunculkan gagasan segar mengenai peran bahasa dalam ranah digital, hukum, media sosial, serta pengembangan pendidikan bahasa. Diskusi yang hidup, sesi tanya jawab, dan keterlibatan peserta dari berbagai kampus di Indonesia menunjukkan bahwa SENALA bukan hanya wadah akademik, tetapi forum yang memperkuat jejaring intelektual di bidang linguistik Indonesia. Pada akhir acara, panitia memberikan apresiasi berupa penghargaan Best Presenter dan Best Paper sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi ilmiah para pemakalah terbaik.

Melalui ruang diskusi yang dinamis ini, SENALA 2025 diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang bagaimana bahasa bergerak, berubah, dan membentuk realitas sosial di era digital. Seminar ini sekaligus menegaskan bahwa linguistik adalah disiplin yang terus relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan dukungan penelitian yang semakin terintegrasi dengan teknologi, SENALA diharapkan menjadi agenda ilmiah berkelanjutan yang mendorong kolaborasi, memperkaya wawasan, serta memperkuat kontribusi linguistik bagi masyarakat luas.
