Kata “gwenchana” atau dalam hangeul (괜찮아) akhir-akhir ini semakin sering terdengar, terutama di kalangan penggemar K-Pop dan drama Korea karena sering digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari percakapan sehari-hari hingga dalam caption media sosial. Kata ini berasal dari bahasa Korea dan memiliki arti yang cukup fleksibel…
Social battery adalah istilah yang cukup populer di kalangan anak muda saat ini, terutama di media sosial. Sederhananya, social battery merujuk pada tingkat energi atau kapasitas seseorang dalam melakukan interaksi sosial.
Kata “ang ang ang” yang sedang viral saat ini adalah sebuah frasa yang dipopulerkan melalui media sosial, terutama dalam konteks meme atau tren tertentu. Frasa ini muncul sebagai respons terhadap berbagai situasi yang lucu atau absurd, dan digunakan sebagai bentuk ekspresi kebingungan, kekonyolan, atau ketidaktahuan.
Di tengah maraknya isu intoleransi dan ujaran kebencian di media sosial, muncul fenomena baru yang mengkhawatirkan. Komentar negatif dengan narasi “Jawa = Hama” yang tersebar luas di TikTok menjadi bukti nyata bahwa diskriminasi masih menjadi masalah serius di Indonesia. masyarakat jawa sangat terganggu dengan narasi “Jawa = Hama”…
Di Indonesia, fenomena anak-anak tumbuh tanpa figur ayah semakin meningkat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 12 juta anak di Indonesia hidup dalam keluarga tanpa ayah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perceraian, kematian, serta pernikahan dini.
Kata “sigma” belakangan ini sering kita dengar, terutama di kalangan anak muda (Gen Alpha). Namun, tahukah kalian bahwa kata ini sebenarnya memiliki sejarah dan makna yang beragam? Dalam bahasa Yunani kuno, “sigma” (Σ) merupakan huruf ke-18 dalam alfabet mereka. Huruf ini juga sering digunakan dalam matematika sebagai simbol untuk penjumlahan.