Seiring perkembangan zaman, generasi muda memiliki minat yang sudah memudar terhadap batik, salah satu warisan budaya Indonesia. Survei terbaru menunjukkan bahwa sedikitnya minat generasi muda yang tertarik untuk mempelajari dan mempraktikkan seni membatik. Padahal, batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia dan menjadi salah satu ikon identitas bangsa.
Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan minat batik pada kalangan generasi muda antara lain yaitu, kurangnya sosialisasi tentang pentingnya batik, kurangnya ketersediaan wadah untuk belajar membatik, serta pesatnya pengaruh budaya populer asing yang lebih dianggap menarik oleh generasi muda zaman sekarang. Selain itu, banyak generasi muda yangn menganggap bahwa membatik adalah kegiatan yang kuno dan tidak sesuai dengan tren masa kini.
Padahal, batik memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk fashion yang modern dan kekinian. Banyak desainer muda yang telah berhasil memodifikasi motif batik tradisional dengan gaya kontemporer sehingga menghasilkan karya yang unik dan menarik.
Untuk mengatasi minimnya minat batik pada generasi muda zaman sekarang, perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak untuk membangkitkan kembali minat generasi muda terhadap batik, misalnya melalui program edukasi, kompetisi desain batik, serta promosi batik di media sosial.
Penulis: COG
is proudly powered by WordPress