Ranu Manduro adalah tempat destinasi wisata alam yang sempat populer di Mojokerto, Jawa Timur. Tepatnya di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Sebenarnya tempat ini adalah tempat penambang pasir pada tahun 2016 sampai 2018, yang kemudian ditutup dan menjadikan tempat ini berubah menjadi tempat yang dipenuhi rumput hijau dan tumpukan bebatuan yang indah. Hal tersebut menarik perhatian banyak orang, sebab memberikan keindahan yang menakjubkan. Dengan menampilkan hamparan rumput hijau yang luas, bebatuan yang besar dengan latar belakang Gunung Penanggungan yang memukau ditambah aliran sungai yang mengalir ini memberikan keindahan alam yang semakin menarik.
Keindahan alam yang masih asri menjadikannya tempat yang tenang dan nyaman untuk melepaskan penat dengan pemandangan yang sejuk. Daya tarik utama Ranu Manduro adalah rumputnya yang hijau dan luas, menjadikan pengunjung dapat bebas berjalan-jalan, berfoto atau hanya sekedar bersantai dengan menikmati suasana alam yang indah. Ada beberapa tempat foto yang menarik, seperti tumpukan batu besar yang unik dengan latar belakang Gunung Penanggungan. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan apabila ingin berwisata kesini. Pertama, membawa perlengkapan, seperti topi, sunscreen, dan air minum yang cukup. Kedua, menggunakan pakaian yang nyaman dan memakai alas kaki yang sesuai untuk berjalan, karena medannya tidak rata dan banyak bebatuan. Ketiga, membawa kamera untuk mengabadikan semua momen keindahan selama berwisata.
Di balik keindahan Ranu Manduro terdapat beberapa permasalahan, seperti banyak sampah berserakan, air sungai yang mulai tercemar, kerusakan ekosistem, dan masalah lain yang menjadi ancaman serius untuk wisata Ranu Manduro. Pemerintah setempat dan masyarakat sekitar berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut. Ada berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari meningkatkan kesadaran Masyarakat atau pengunjung tentang betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, selalu membuang sampah pada tempatnya. Meskipun menghadapi berbagai masalah, Ranu Manduro tetap menjadi destinasi wisata yang menarik banyak orang. Dengan melakukan pengelolaan yang baik dan kesadaran bersama, diharapkan keindahan Ranu Manduro dapat terus terjaga dan dinikmati oleh generasi mendatang.
Penulis: DSDH