komentar negatif dari platform tiktok ( Dok. screenshoot komentar di salah satu vidio tiktok)
Di tengah maraknya isu intoleransi dan ujaran kebencian di media sosial, muncul fenomena baru yang mengkhawatirkan. Komentar negatif dengan narasi “Jawa = Hama” yang tersebar luas di TikTok menjadi bukti nyata bahwa diskriminasi masih menjadi masalah serius di Indonesia. masyarakat jawa sangat terganggu dengan narasi “Jawa = Hama”. Sebuah fenomena yang mengkhawatirkan terjadi di platform berbagi video pendek, TikTok.
Beberapa video yang menampilkan konten seperti adanya karnaval yang diiringi dengan sound berukuran besar yang membuat kaca rumah warga ikut bergetar karena kerasnya suara yang dihasilakan oleh sound tersebut.Tetapi memang tidak bisa dibenarkan bahwa tradisi tersebut terus bejalan, karena dapat merugikan warga setempat. Ada juga kesenian jaranan, yang identik dengan kerasukan makhluk ghaib. Mereka beranggapan bahwa orang – orang Jawa mempunyai sumber daya masyarakat yang rendah, yang tertinggal jauh dengan masyarakat modern lainnya. Fomo juga faktor yang memicu munculnya komentar-komentar negatif yang mengandung unsur kebencian dan diskriminasi. Istilah “Jawa = Hama”.
Pernyataan-pernyataan yang mengandung unsur kebencian seperti ini tentu saja sangat menyakitkan bagi masyarakat Jawa dan menimbulkan keresahan di kalangan pengguna TikTok di Nusantara ini. Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Setiap kata yang kita tulis memiliki dampak, baik positif maupun negatif.
penulis : AARJ