Sepanjang masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah di Indonesia menjadi salah satu prioritas utama yang terus ditekankan. Dengan luasnya wilayah di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, memperkuat konektivitas antar daerah menjadi kebutuhan utama dan mendesak demi mendorong pemerataan Pembangunan, mengurangi disparitas ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejak periode pertama menjabat pada 2014, Presiden Jokowi telah mencanangkan berbagai proyek infrastruktur berskala besar, mulai dari pembangunan jalan tol, jembatan, pelabuhan hingga bandara. Pembangunan jalan tol sendiri menjadi salah satu proyek yang diutamakan dan dikebut di era pemerintahan Presiden Jokowi. Total jalan tol yang dibangun dalam 2 periode Presiden Jokowi mencapai 2.103,2 km. Sedangkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat total jalan tol yang dibangun pada 1978-2014 mencapai 789,82 km.
Dari total jalan tol yang ada di Indonesia yaitu mencapai 2.893,02 km. Artinya pemerintahan Presiden Jokowi membangun 72,69% dari total jalan tol yang ada. Pemerintahan Presiden Jokowi juga menyambungkan beberapa tol yang sudah dibangun dengan yang baru dibangun menjadi Tol Trans Sumatera, Tol Trans Jawa, Tol Trans Kalimantan, hingga Tol Trans Sulawesi.
Jumlah ini masih bisa bertambah sampai akhir 2024 jika jalan tol yang sedang dibangun selesai dan dapat dioperasikan. Tol Probolinggo-Banyuwangi yang panjangnya mencapai 175,4 km menjadi salah satu bagian akhir dari Tol Trans Jawa. Jika tol ini selesai maka Banten-Banyuwangi dapat tersambung melalui Tol Trans Jawa. Jalan Trans Papua yang panjangnnya setidaknya mencapai 3.462 km juga telah dibangun sampai 2023. Begitu juga jalan di perbatasan yang mencapai 1.098 km.
Pembangunan konektivitas wilayah sangat berpengaruh terhadap peningkatan mobilitas masyarakat dan distribusi produk lokal ke pasar yang lebih luas. Masyarakat mulai merasakan peningkatan ekonomi dari mudahnya akses infrastruktur. Peningkatan infrastruktur ini juga mendorong Pembangunan Kawasan ekonomi baru. Sejumlah pusat logistik dan Kawasan industri kini mulai berkembang di luar Jawa, tentunya hal ini dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ARMP